5 Film Wajib untuk Kamu yang Berjiwa Muda



Menjadi seorang anak muda bukanlah sebuah perkara yang mudah. Terdapat gejolak dalam diri yang datang silih berganti dalam proses pendewasaan di kehidupan setiap anak muda. Tidak jarang tantangan tersebut tergambarkan dalam film yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran bagi hidup kita masing-masing.

Oleh karena itu, untuk kalian yang masih muda (atau berjiwa muda), wajib nonton film-film berikut dan belajar dari pengalaman-pengalaman anak muda dari seluruh dunia!

1. Kuldesak

Poster film Kuldesak. (Sumber: Dok. IMDb)

Kuldesak merupakan salah satu film penting dalam dunia perfilman Indonesia karena telah menandai kebangkitan film Indonesia pascaorde baru. Film antologi ini dibuat oleh empat sutradara berbeda dengan gaya bertuturnya masing-masing, yaitu Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana, dan Rizal Mantovani.

Tidak hanya menceritakan gejolak anak muda dengan permasalahannya, film ini bahkan membawa semangat kebangkitan perfilman Indonesia yang dipelopori oleh anak muda. Perjuangan mereka dalam menampilkan kebebasan berekspresi dalam film patut diapresiasi karena telah mendobrak skema perfilman yang dikontrol ketat oleh pemerintahan terdahulu.

Film Kuldesak juga memiliki aspek-aspek estetika yang menarik karena mengadopsi berbagai gaya filmmaker ternama di dunia dengan latar belakang cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.

2. My Generation

Poster film My Generation. (Sumber: Dok. IMDb)

Film My Generation karya Upi Avianto berusaha mendobrak stereotip yang dimiliki oleh generasi baby boomers terhadap generasi penerus mereka. My Generation dimulai dengan menceritakan sekumpulan anak muda yang lahir dari keluarga berada. Kisah persahabatan mereka dihiasi dengan pandangan yang merendahkan dari orang tua masing-masing, sehingga mereka memutuskan untuk memberontak dari aturan-aturan yang tidak relevan lagi bagi mereka. Film ini memberikan ruang bagi generasi baru untuk memahami proses aktualisasi diri dan merespon gejolak yang tumbuh dari lingkungan mereka.


3. Lady Bird

Poster film Lady Bird. (Sumber: Dok. Amazon)

Lady Bird (2017) film tentang remaja yang bergejolak secara internal mengenai seorang siswa SMA yang memiliki nama asli Christine McPherson. Keputusannya untuk mengganti nama menjadi “Lady Bird” menandakan ambisinya untuk mengambil kendali atas keputusan-keputusan bagi hidupnya sendiri.

Hal ini berjalan lancar pada awalnya, namun ia merasa bahwa keputusan hidupnya justru membawanya dalam tekanan batin yang memberatkan. Lady Bird disutradarai oleh Greta Gerwig dan berhasil menyabet penghargaan Best Motion Picture di Golden Globes. Film ini juga masuk lima nominasi di Academy Awards.

4. Mustang

Poster film Mustang. (Sumber: Dok. IMDb)


Mustang (2015) memperlihatkan sebuah kebudayaan di Turki di mana anak perempuan wajib untuk dilatih sebagai ibu rumah tangga yang tunduk pada suami. Film ini menceritakan tentang lima perempuan bersaudara yang dikekang sejak dini untuk dilatih sebagai perempuan ‘ideal’ dalam ranah rumah tangga.

Oleh karenanya, lima gadis tersebut harus menghabiskan masa mudanya di rumah sebelum dipindahkan ke rumah laki-laki yang dijodohkan untuk mereka. Melalui film ini, kita dapat melihat gejolak perempuan muda yang berjuang untuk mendapatkan kebebasannya dalam cengkeraman opresi sistemik di sana.

5. The Class

Poster film The Class. (Sumber: Dok. IMDb)


Sekolah merupakan tempat pertama dalam membentuk karakter anak muda dalam menghadapi tahapan hidup berikutnya. Namun, apakah karakter-karakter yang sangat beragam dapat dikendalikan selama masa sekolah? Mungkin The Class bisa menjawab rasa penasaranmu.

Film ini bercerita tentang gejolak anak-anak muda yang bersekolah dalam sebuah distrik kelas pekerja di Paris. Latar belakang murid-murid imigran di kelas tersebut memberikan tantangan baru bagi seorang guru mata pelajaran Bahasa Prancis dalam mengatur anak didiknya karena cara mereka merespon suatu permasalahan melahirkan sebuah permasalahan baru.

Kualitas film The Class dalam menyimulasikan gerakan sosial di lingkup sekolah sangat diapresiasi oleh perhelatan Cannes Film Festival. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan tertinggi “Palme D’Or” yang dinobatkan untuk film ini pada tahun 2008 silam.



______________________________________________________________________________

Penulis            : Yosua Bangun Imantaka
Editor             : Nasy’ah Mujtahidah Madani

Post a Comment

0 Comments