Menjadi seorang anak muda bukanlah sebuah perkara yang
mudah. Terdapat gejolak dalam diri yang datang silih berganti dalam proses
pendewasaan di kehidupan setiap anak muda. Tidak jarang tantangan tersebut tergambarkan
dalam film yang dapat kita jadikan sebagai pembelajaran
bagi hidup kita masing-masing.
Oleh karena itu, untuk kalian yang masih muda (atau
berjiwa muda), wajib nonton film-film berikut dan belajar dari
pengalaman-pengalaman anak muda dari seluruh dunia!
1. Kuldesak
Poster film Kuldesak. (Sumber: Dok. IMDb)
Kuldesak merupakan salah satu film penting dalam dunia
perfilman Indonesia karena telah menandai kebangkitan film Indonesia pascaorde
baru. Film antologi ini dibuat oleh empat sutradara berbeda dengan gaya
bertuturnya masing-masing, yaitu Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana, dan Rizal
Mantovani.
Tidak hanya menceritakan gejolak anak muda dengan
permasalahannya, film ini bahkan membawa semangat kebangkitan perfilman
Indonesia yang dipelopori oleh anak muda. Perjuangan mereka dalam menampilkan
kebebasan berekspresi dalam film patut diapresiasi karena telah mendobrak skema perfilman yang
dikontrol ketat oleh pemerintahan terdahulu.
Film Kuldesak juga memiliki aspek-aspek estetika yang
menarik karena mengadopsi berbagai gaya filmmaker ternama di dunia dengan latar
belakang cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia.
2. My Generation
Poster film My Generation. (Sumber: Dok. IMDb)
Film My Generation
karya Upi Avianto berusaha mendobrak stereotip yang dimiliki oleh
generasi baby boomers terhadap generasi penerus mereka. My
Generation dimulai dengan menceritakan sekumpulan anak muda yang lahir dari
keluarga berada. Kisah persahabatan mereka dihiasi dengan pandangan yang
merendahkan dari orang tua masing-masing, sehingga mereka memutuskan untuk
memberontak dari aturan-aturan yang tidak relevan lagi bagi mereka. Film ini
memberikan ruang bagi generasi baru untuk memahami proses aktualisasi diri dan
merespon gejolak yang tumbuh dari lingkungan mereka.
3. Lady Bird
Poster film Lady Bird. (Sumber: Dok. Amazon)
Lady Bird (2017) film tentang
remaja yang bergejolak secara internal mengenai seorang siswa SMA yang memiliki nama asli Christine
McPherson. Keputusannya untuk mengganti nama menjadi “Lady Bird” menandakan
ambisinya untuk mengambil kendali atas keputusan-keputusan bagi hidupnya sendiri.
Hal ini berjalan lancar pada awalnya, namun ia merasa bahwa
keputusan hidupnya justru membawanya dalam tekanan batin yang memberatkan. Lady
Bird disutradarai oleh Greta Gerwig dan berhasil menyabet penghargaan Best
Motion Picture di Golden Globes. Film ini juga masuk lima nominasi di Academy
Awards.
4. Mustang
Poster film Mustang. (Sumber: Dok. IMDb)
Mustang (2015)
memperlihatkan sebuah kebudayaan di Turki di mana anak perempuan wajib untuk
dilatih sebagai ibu rumah tangga yang tunduk pada suami. Film ini menceritakan
tentang lima perempuan bersaudara yang dikekang sejak dini untuk dilatih
sebagai perempuan ‘ideal’ dalam ranah rumah tangga.
Oleh karenanya, lima gadis tersebut harus menghabiskan
masa mudanya di rumah sebelum dipindahkan ke rumah laki-laki yang dijodohkan
untuk mereka. Melalui film ini, kita dapat melihat gejolak perempuan muda yang
berjuang untuk mendapatkan kebebasannya dalam cengkeraman opresi sistemik di
sana.
5. The Class
Poster film The Class. (Sumber: Dok. IMDb)
Sekolah merupakan tempat pertama dalam membentuk
karakter anak muda dalam menghadapi tahapan hidup berikutnya. Namun, apakah
karakter-karakter yang sangat beragam dapat dikendalikan selama masa sekolah?
Mungkin The Class bisa menjawab rasa
penasaranmu.
Film ini bercerita tentang gejolak anak-anak muda yang
bersekolah dalam sebuah distrik kelas pekerja di Paris. Latar belakang
murid-murid imigran di kelas tersebut memberikan tantangan baru bagi seorang
guru mata pelajaran Bahasa Prancis dalam mengatur anak didiknya karena cara
mereka merespon suatu permasalahan melahirkan sebuah permasalahan baru.
Kualitas film The Class dalam menyimulasikan gerakan
sosial di lingkup sekolah sangat diapresiasi oleh perhelatan Cannes Film
Festival. Hal ini dibuktikan dengan penghargaan tertinggi “Palme D’Or” yang
dinobatkan untuk film ini pada tahun 2008 silam.
Baca juga: 5 Buku yang Wajib Dibaca Mahasiswa Indonesia
______________________________________________________________________________
Penulis : Yosua Bangun Imantaka
Editor : Nasy’ah Mujtahidah Madani
0 Comments