Gudang Sekarpace Gelar Nonton Bareng Film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’

Nonton bareng (nobar) film Kucumbu Tubuh Indahku di Gudang Sekarpace. (Sumber: Dok. TERUSTERANG/Yosua Bangun Imantaka)

          TERUSTERANG—Kabar gembira datang bagi penikmat film yang berlokasi di Surakarta dan sekitarnya. Pasalnya, salah satu kedai kekinian di wilayah Jebres, yaitu Gudang Sekarpace, menggelar kurasi film 'Kucumbu Tubuh Indahku, Jumat (15/11/2019).

            Hal ini menjadi potensi pengadaan tempat nongkrong baru di Surakarta, yaitu Gudang Sekarpace. Gudang Sekarpace membuat sebuah program bernama 'Gudang Film' yang menghadirkan  nonton bareng (nobar) film-film yang tidak tayang atau hanya tayang sebentar di bioskop. Kucumbu Tubuh Indahku adalah film kedua yang diputar pada Jumat (15/11/2019) oleh Gudang Film setelah Politik Tubuh Perempuan pada Kamis (15/8/2019). Gudang Film sendiri akan mengadakan nobar film setiap tiga bulan sekali.

            “Gudang Film mulai bikin nobar tanggal 15 Agustus kemarin, nantinya bakal ada terus-menerus setiap tiga bulan sekali,” ujar Ayu, Moderator Nobar Film Kucumbu Tubuh Indahku pada Jumat (15/11/2019).


            Pagelaran nobar film ini dilakukan di aula lantai dua Gudang Sekarpace. Walaupun sebagian penonton harus berdiri dan duduk lesehan, mereka tetap menikmati jalannya film diputar selama 1 jam 47 menit. Meski begitu, panitia telah meminta maaf atas ketidaknyamanan dan ketidaksiapan ruangan yang digunakan untuk menonton film. Panitia tidak mengira penonton yang akan datang melebihi jumlah kursi yang disediakan.

            “Terima kasih banyak bagi yang sudah datang, saya atas nama panitia meminta maaf atas ketidaknyamanannya,” lanjut Ayu.

Pembicara dalam nobar film Kucumbu Tubuh Indahku di Gudang Sekarpace. (Sumber: Dok. TERUSTERANG/Yosua Bangun Imantaka)

            Nobar film ini menghadirkan Dewi Candraningrum, aktivis feminisme, dan Muhammad Yusuf, seniman lulusan Institut Seni Surakarta. Kedua pembicara menjelaskan dari perspektif mereka mengenai gender dan seksualitas, serta kaitannya dengan film Kucumbu Tubuh Indahku. Dewi mengatakan bahwa analogi ‘lubang’ yang selalu digaungkan dalam film Kucumbu Tubuh Indahku tidak merujuk pada seksualitas salah satu gender. Ia menekankan bahwa gender adalah produk bahasa dan budaya yang dihasilkan manusia.

            “Gender itu produk bahasa. Tapi di film ini, dan di adat aslinya sana, ‘lubang’ itu tidak merujuk kepada laki-laki atau perempuan. ‘Lubang’ itu netral,” jelas Dewi pada sesi kurasi film tersebut.

            Sementara itu, Yusuf lebih menanggapi film Kucumbu Tubuh Indahku dari sisi budayanya. Tarian lengger yang ditampilkan dalam film dilakukan oleh laki-laki. Lengger menjadi identitas suatu desa di daerah Banyumas. Perempuan yang mendampingi lengger dianggap sebagai marabahaya. Oleh karena itu, lengger selalu ditampilkan oleh laki-laki dengan laki-laki. Lengger adalah ritual terhadap Dewi Sri atas kesuburan dan berkah panen.

            “Lengger itu awalnya ritual syukuran terhadap Dewi Sri atas kesuburan. Lengger juga selalu dilakukan oleh laki-laki,” terang Yusuf.

Film ini memang mengundang banyak kontroversi di Indonesia karena dianggap mengampanyekan Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) seperti yang ditulis CNN Indonesia. Meski begitu, Film Kucumbu Tubuh Indahku telah dipilih untuk mewakili Indonesia di Oscar melalui kategori International Feature Film atau dulu dikenal sebagai Best Foreign Language Film. Oscar 2020 sendiri akan digelar di Dolby Theatre Hollywood Los Angeles, 9 Februari 2020. Dengan keputusan ini, Kucumbu Tubuh Indahku akan bersaing dengan Parasite dari Korea Selatan dan Weathering with You dari Jepang untuk menjadi nominasi kategori tersebut.


_______________________________________
Sumber Eksternal:
https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190917160241-220-431267/kucumbu-tubuh-indahku-resmi-wakili-indonesia-ke-oscar-2020

Penulis            : Nasy’ah Mujtahidah Madani (Liputan Langsung)
Fotografer      : Yosua Bangun Imantaka
Editor             : Nasy’ah Mujtahidah Madani

Post a Comment

0 Comments