Buku adalah jendela dunia. Konon,
lewat buku, para pembacanya bisa menjelajah dunia dan mendapatkan pendalaman
tentang suatu topik atau kejadian. Membaca buku dirasa menjadi suatu hal yang
erat kaitannya dengan figur mahasiswa sebagai kaum intelektual.
Nah,
buat kamu para mahasiswa Indonesia, Terusterang punya rekomendasi buku
yang wajib dibaca oleh mahasiswa Indonesia nih. Apa aja bukunya? Check it out!
1.
Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
Halaman depan Bumi
Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Dok. goodreads.com)
Bumi
Manusia adalah buku yang menceritakan kondisi sosial budaya Indonesia yang pada
masa itu masih diduduki Belanda ketika awal 1900-an. Bercerita tentang Minke,
seorang pribumi yang mengenyam pendidikan yang didirikan bangsa Eropa di
Indonesia.
Dalam
buku ini diceritakan juga cerita roamsa antara Minke dengan Annelies Mellema
yang merupakan seorang indo, anak dari seorang wanita pribumi yang dijadikan
gundik oleh pembesar Belanda di Surabaya. Kisah romansa ini mengantarkan Minke
bertemu dengan Nyai Ontosoroh yang digambarkan sebagai seorang figur ibu dengan
pemikiran progresif dan tidak mau tunduk pada Belanda yang kemudian memberikan
banyak sumbangsih bagi kehidupan Minke ke depannya.
Dalam buku ini juga diceritakan
pertentangan batin yang dialami Minke tentang pandangannya terhadap pendidikan
dan pengaruhnya dalam merubah derajat manusia pada masa itu.
Buku
ini kental dengan nuansa sejarah dan nasionalisme dan dikemas dengan cara yang
apik sehingga tidak membosankan walaupun masalah yang dibawa di dalamnya
merupakan masalah yang tergolong berat. Banyak pengulas buku menobatkan Bumi
Manusia sebagai buku Indonesia terbaik. Wajib dibaca, deh, pokoknya!
2. Catatan Seorang
Demonstran -
Soe Hok Gie
Halaman depan Catatan
Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie. (Sumber: Dok. goodreads.com)
Mahasiswa mana yang tidak kenal Gie, sang aktivis yang
terkenal dengan keteguhan idealismenya? Karena pemikiran dan gerakan-gerakan
yang ia prakarsai, Gie kerap menjadi idola dan role model bagi para mahasiswa. Perjuangan Gie masih bisa dirasakan
hingga sekarang lewat buku-buku yang ia tulis, salah satunya adalah buku
Catatan Seorang Demonstran.
Buku
Catatan Seorang Demonstran merupakan buku yang berisi catatan harian Gie selama
ia hidup sebagai mahasiswa di Universitas Indonesia. Buku yang diterbitkan pada
1983 ini berisi opini dan pengalaman Gie
terhadap aksi demokrasi pada kala itu. Romantisme perjuangan mahasiswa
Indonesia terekam dengan baik dalam buku ini. Oleh karena itu, buku ini menjadi
salah satu buku yang wajib dibaca oleh mahasiswa Indonesia karena vibes pergerakan mahasiswanya kerasa
banget, peeps!
3. Bangkitlah Gerakan Mahasiswa - Eko Prasetyo
Halaman depan Bangkitlah
Gerakan Mahasiswa karya Eko Prasetyo. (Sumber: Dok. goodreads.com)
Inilah buku yang tidak
berisi teori dan diskripsi. Lebih mirip risalah provokasi. Dibuat bukan untuk
sekedar dibaca. Disusun dengan maksud untuk menggerakkan. Maka buku ini
disarankan untuk tidak dibaca jika ingin dimengerti saja. Tak perlu
membawa-bawa buku ini kalau hanya jadi bahan diskusi. hanya satu tujuan buku
ini: menghasut dan meyakinkan!
Buku ini seolah menjadi
pedoman bagi mahasiswa yang ingin bergerak. Cara Eko Prasetyo merangkai kata
demi kata pada buku ini patut diacungi jempol. Pemaparan fenomena-fenomena yang
dialami mahasiswa dalam berbagai masa, serta penyelesaian-penyelesaian yang
sudah dilakukan oleh para tokoh terdahulu dan pertanyaan yang menampar para pembaca saat ini;
bagaimana mahasiswa kini harus bergerak? Bangkitlah Gerakan Mahasiswa juga jadi
buku yang wajib dibaca untuk para agent
of change.
4. Madilog - Tan Malaka
Halaman depan Madilog
karya Tan Malaka. (Sumber: Dok. goodreads.com)
Mengenal lebih jauh
pemikiran Tan Malaka mengenai gagasan kebangsaan dapat didapatkan dengan
membaca buku ini. Tan Malaka merupakan orang pertama yang menulis konsep
Republik Indonesia dalam sebuah buku berjudul Naar de Republiek
Indonesia tahun 1925. Dan ternyata, buku inilah yang kemudian
menginspirasi Ir. Soekarno untuk memperjuangkan kemerdekaan tanah air, lho. Namun sangat disayangkan,
hidup Tan Malaka harus berakhir di tangan tentara negara yang ia bangun.
Selama bertahun-tahun, nama Tan Malaka
dimusnahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Bukunya yang berjudul Madilog pun
dilarang beredar. Buku Madilog yang merupakan kependekan dari
Materialisme, Dialektika, Logika ini akan menuntun kita berpikir kritis,
rasional, serta penuh pertimbangan. Pasalnya, buku yang masuk kategori filsafat
ini nggak hanya
berisi ilmu-ilmu, nilai-nilai kehidupan, tetapi juga pemikiran luar biasa
dari Tan Malaka yang bisa kalian serap dan pelajari dengan mudah.
Walau
buku ini sangat serius, namun yakin, deh, wawasan kalian akan bertambah setelah menamatkan buku ini.
5. Pulang - Leila S.
Chudori
Halaman depan Pulang karya Leila S. Chudori. (Sumber: Dok. goodreads.com)
Pulang adalah judul novel karya Leila S. Chudori yang
terbit pada tahun 2013. Buku
setebal 552 halaman ini mengantarkan Leila memenangi Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa untuk kategori prosa, pada tahun 2013. Pulang merupakan
sebuah drama keluarga, persahabatan, cinta dan pengkhianatan berlatar belakang
tiga peristiwa bersejarah: Indonesia 30 September 1965, Perancis Mei 1968, dan Indonesia Mei 1998 yang
digambarkan melalui tokoh Dimas yang jadi eksil politik di Paris dan tidak bisa
pulang ke Indonesia karena terlibat kejadian
G30S/PKI hingga akhirnya tinggal dan hidup di Paris sana bersama 3 kawan
lainnya, Mas Nug, Tjai, dan Risjaf. Dengan latar
belakang yang kaya dengan peristiwa bersejarah ini, Pulang juga masuk TOP 5
rekomendasi Terusterang sebagai buku yang wajib dibaca mahasiswa.
Dari lima rekomendasi
di atas, buku mana yang sudah pernah kamu baca?
Kalau belum, nggak ada salahnya, lho,
kalau kalian mau baca lima buku keren ini. Hal terpenting,
jangan lupa baca buku, ya! Hidup Mahasiswa!
Penulis : Indriana Mega Kresna
Editor : Nasy’ah Mujtahidah Madani
0 Comments