Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri), dengan Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman. (Sumber: Aljazeera)
TERUSTERANG—Presiden
Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terus membela Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), persoalan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di tengah semakin banyaknya bukti
yang menunjukkan bahwa putra mahkotalah yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Trump disebut tak berani menentang
Putra Mahkota Arab Saudi karena takut harga minyak dunia bakal naik. Presiden berusia 73 tahun itu dikritik oleh
jurnalis The Washington Post
sekaligus warga AS
karena responsnya yang dianggap tidak bijak atas kasus Khashoggi.
Jamal Khashoggi dibunuh dan
jenazahnya diduga dimutilasi oleh tim pembunuh Saudi di kantor konsulat mereka
di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Baik pemerintah Saudi maupun Putra Mahkota MBS
awalnya menyanggah tuduhan itu. Namun, mereka kemudian mengakuinya seiring
bukti demi bukti yang muncul.
Dilansir dari Newsweek dalam kompas.com, meski ada bukti MBS menginginkan si jurnalis mati, MBS
masih tetap membantah dia memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Bahkan, bukti
menunjukan bahwa MBS menerima kontak secara teratur dari pemimpin tim pembunuh
itu. Namun, pemerintahan Trump dilaporkan mengabaikan serangkaian kecaman dan tetap menjual persenjataan
kepada negara kaya minyak tersebut.
___________________________
Sumber:
Penulis :
Ferlita Amelia Septy Anggraeni
Editor :
Nasy’ah Mujtahidah Madani
0 Comments