Billy Mambrasar tampak
mengenakan pakaian santai. (Sumber: Semarak
News)
TERUSTERANG—Belum genap sebulan setelah pelantikannya sebagai
Staf Khusus (stafsus) Presiden, Billy Mambrasar terpaut
oleh kontroversi yang dimulai dari cuitan di akun twitter pribadinya pada Sabtu (30/11/2019). Ia menggunakan frasa
“kubu sebelah” ketika membicarakan aktivitasnya sebagai stafsus.
Kata
tersebut dianggap sensitif oleh sebagian besar warganet karena mengandung
berbagai makna yang tendensius terhadap kelompok tertentu. Oleh karenanya, Billy Mambrasar
menghapus cuitan tersebut dan menambahkan klarifikasi yang menyatakan bahwa ia
meminta maaf kepada warganet yang telah tersinggung untuk menghindari polemik
berlanjut. Melalui klarifiksi tersebut, ia juga menceritakan bahwa latar
belakang keluarganya terdiri dari dua suku dan agama.
“Saya
harus menyampaikan sesuatu untuk sebagian besar warga Indonesia bahwa saya
terlahir dari perpaduan dua suku & dua agama: Islam & Kristen. Ayah
saya adalah asli Papua beragama Nasrani dari wilayah adat Saireri & ibu
saya berasal dari Surabaya, Jawa Timur dengan latar belakang keluarga muslim”,
terang Billy melalui akun Twitter-nya.
Pernyataan
tersebut ia cuitkan untuk memberikan keterangan bahwa Billy tidak memihak
kelompok agama manapun lantaran keluarganya telah mengajarkan kehidupan toleransi
antar agama yang penuh dengan perdamaian dan kasih sayang.
“Sedari
kecil saya diajari indahnya perdamaian dan saling sayang yang diajarkan Islam
dan rasa kasih dari Kristen. Saya menyaksikan keindahan dari hidup di Indonesia
di tengah-tengah keluarga kami dan tidak pernah sekalipun saya menyatakan
hal-hal berbau ujaran kebencian dan kecurigaan terhadap agama apapun,” tulis Billy melalui cuitan
tambahannya.
Billy
menutup cuitannya terkait kontroversi ini dengan memohon dukungan dan doa restu
dari masyarakat Indonesia dalam mengemban posisi sebagai pejabat publik. Iapun
meminta maaf atas kesalahannya dalam berkata-kata di media sosial twitter
beberapa waktu lalu.
“Adapun
sebagai pejabat publik, saya bertanggung jawab bekerja bagi
seluruh masyarakat Indonesia. Mohon dukungannya agar saya dapat bekerja secara
amanah, obyektif, dan jujur untuk seluruh bangsa Indonesia, apapun agamanya,
sukunya, dan bahasanya. Mohon doa restunya dan maafkan apabila ada kekhilafan
saya,” pungkasnya.
_______________________
Penulis :
Yosua Bangun Imantaka
Editor :
Nasy’ah Mujtahidah Madani
0 Comments