Ilustrasi logo promosional aplikasi Gojek. (Sumber: MERDEKA)
TERUSTERANG—PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, Gojek,
berencana menawarkan sahamnya kepada publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nila
Marita, lewat pernyataan tertulisnya kepada Voice
of America (VOA), Selasa (12/11/2019) menyatakan bahwa sampai saat ini
masih melakukan persiapan untuk menawarkan sahamnya kepada publik atau Initial Public Offering (IPO).
"Gojek sekarang telah memasuki babak berikut dengan strategi
‘Melangkah Jauh ke Depan’ yang salah satu fokusnya adalah memastikan
pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis untuk siap melantai di Bursa. Jadi saat
ini kita sedang dalam tahap persiapan, waktu tepatnya kapan belum ditentukan,"
ungkap Nila dikutip dari laman VOA
Indonesia.
Gojek
sebagai peloper konsep super app di
mana dalam model bisnisnya Gojek
menghubungkan antara pelanggan, mitra pengemudi, dan juga pemilik usaha
terbukti berhasil dengan menjadi referensi industri global. Keberhasilan ini
bisa menjadi daya tarik untuk mendongkrak investor saat melantai di BEI.
Selain
rencana Gojek untuk menawarkan saham
public di BEI, adapun kabar dari Gojek untuk
melebarkan sayap ke negara-negara lain. Untuk negara yang akan dituju, belum
diputuskan dan masih didiskusikan dalam perusahaan yang dirintis oleh Nadiem
Makarim ini.
“Terkait rencana
ekspansi, Gojek ingin terus menjadi
perusahaan karya anak bangsa yang semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah
global. Aspirasi kami adalah untuk meningkatkan rasio dari pelanggan Indonesia
melawan pasar internasional; dari 80:20 menjadi 50:50, yang akan dicapai dengan
cara terus memperkuat layanan di negara-negara tempat kami beroperasi seraya
mengeksplor peluang untuk hadir di pasar-pasar baru di Asia Tenggara. Rencana
lebih jauh akan kami informasikan pada saat yang tepat," tegas Nila dalam
pernyataannya kepada VOA Indonesia.
Menteri Komunikasi dan
Informatika (Menkominfo), Johny G Plate, menyambut rencana Gojek untuk melantai di BEI dengan baik. Melalui program seribu start up di tanah air, Johny juga
berharap perusahaan rintisan lainnya juga bisa mengikuti Gojek untuk melebarkan sayapnya di tanah air.
"Kita mendukung kan itu
aksi korporat ya, karena itu aksi korporat kita mendukung, berarti ada
pengembangan. Ada berbagai alasan masuk pasar. Salah satu alasannya itu untuk
partisipasi publiknya, kapitalisasi pasarnya, untuk sizing,
memperbesar size-nya; yang kedua dalam rangka kebutuhan untuk mencari
alternatif pembiayaan ekspansi usaha. Kalau bisa dapat sumber pembiayaan
dari stock market itu semakin sehat, pasar modal semakin
sehat, model pembiayaan untuk korporasi semakin bagus untuk pengembangan.
Dengan dilakukan public listing maka partisipasi kontrol
publiknya dalam rangka transparansi usaha korporasi menjadi lebih baik tentu
pemerintah dukung apalagi itu di industri teknologi informasi, seneng saya
kalau dengar dia berkembang," jelas Johnny kepada VOA.
Penulis : Haniefira Safantyarizka Luthfi
Editor : Nasy’ah Mujtahidah Madani
0 Comments