Dapatkan Apresiasi Masyarakat, Gundala Jadi Film Pembuka JAFF 2019

Suasana setelah nonton bareng film Gundala. (Sumber. Dok. JAFF)

TERUSTERANG—Salah satu karya terbaru Joko Anwar, Gundala (2019) menjadi pembuka program Jogja-Netpac Asia Film Festival (JAFF) Indonesia Screen Awards (ISA) tahun ini.

Setelah berubah dari program sebelumnya, yaitu The Faces of Indonesian Cinema Today, program ini terus menjaga konsistensinya untuk mencatat perkembangan sinema Indonesia dengan perspektif yang berbeda.

Gundala banyak mendapatkan apresiasi dari banyak orang, kritikus film bahkan sampai ke kancah internasional. Sebelum ditayangkan di JAFF 14 ‘Revival’, karya Joko Anwar ini sudah ditayangkan di bioskop dan sempat ditayangkan pula di Toronto International Film Festival.

Kategori dalam memperebutkan penghargaan dalam program JAFF ISA ini antara lain yaitu, film terbaik, sutradara terbaik, penulis naskah terbaik, pemeran terbaik, dan sinematografi terbaik.

Pemutaran Gundala dihadiri oleh 197 orang. Dalam membuat Gundala, Joko Anwar coba membuat film superhero yang berbeda dari biasanya.

Saya membuat film ini sesuai dengan realitas yang ada, maksudnya situasi dan kondisi yang relevan dengan sekarang. Banyak yang komentar pace dan editing yang cepat. Tapi ya sesuai latarnya. Jakarta juga begitu cepat arus kehidupannya. Hal itu saya aplikasikan ke dalam Gundala,” Ujar Joko Anwar saat ditemui di Empire XXI LPP Yogyakarta oleh tim TERUSTERANG.



Joko Anwar (kanan) setelah diwawancarai Ferlita Amelia, reporter TERUSTERANG. (Sumber: Dok. TERUSTERANG/Ferlita Amelia Septy Anggraeni)

Joko Anwar juga menambahkan bahwa beberapa fase Sancaka berkembang dari kecil hingga dewasa menjadi Gundala, warna setiap shot-nya akan berbeda sesuai dengan emosi saat itu.

Saya membuat setting tempat senatural mungkin. Misalnya ketika Ibu Sancaka yang diperankan oleh Marissa mencari suaminya di pabrik, saya memilih tempat yang gersang dan panas. Hal itu bertujuan agar cast saya bisa berakting gelisah secara total,jelasnya sambil tertawa kecil.

Joko Anwar juga bercerita tentang pesan dalam film Gundala ini dengan ciri khas sarkasmenya.

Jarang yang ada seperti tokoh Ridwan Bahri yang diperankan Lukman Sardi. Ya, kan? Mana coba? Sedikit politikus yang mau berpihak kepada rakyatnya. Ya, malah belum ada sepertinya. Salah satu pesan dari film ini ya semoga suatu saat ada orang seperti Ridwan Bahri,ucapnya sambil tertawa.

Gundala adalah film yang diadaptasi dari tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik “Gundala Putra Petir” pada tahun 1969. Kemudian dibuat dalam versi film oleh sutradara Joko Anwar. Gundala sendiri menjadi film pertama yang ada dalam Jagat Sinema Bumi Langit alias Bumi Langit Cinematic Universe (BCU).

Malam penganugerahan kepada para pemenang penghargaan JAFF-ISA akan diadakan pada Sabtu (23/11/2019) bertempat di Empire XXI Yogyakarta.

Penulis            : Ferlita Amelia Septy Anggraeni (Liputan Langsung)
Editor             : Nasy’ah Mujtahidah Madani

Post a Comment

0 Comments