Bioskop Grand Theater Senen Batalkan Acara Nobar 'Perempuan Tanah Jahanam'

Poster pengumuman 'Nobar Jahanam' di Bioskop Grand Theater, Senen (sumber: Instagram @jokoanwar)

            TERUSTERANG---Joko Anwar, sutradara sekaligus penulis naskah film ‘Perempuan Tanah Jahanam’ terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk menayangkan filmnya di salah satu bioskop tua Jakarta. Melalui Instagram nya, Joko Anwar beserta tim dengan berat hati mengumumkan pembatalan acara nonton  bareng (nobar) pada Kamis (7/11) malam.

            Sebelumnya, Joko Anwar sempat mengunggah pengumuman nobar gratis melalui akun media sosialnya. Tidak hanya itu, ia juga membagikan foto-foto lawas dan kondisi terkini studio Bioskop Grand Theater yang sudah terbengkalai.

            Sutradara dengan film debut ‘Janji Joni’ ini mengatakan pengurus bioskop Grand Theater sudah mempersiapkan semua peralatan nobar. Namun secara mendadak, pihak pimpinan bioskop membatalkan izin nobar sejak Kamis  (7/11) pagi.

Pengumuman pembatalan nobar film 'Perempuan Tanah Jahanam' (sumber: Instagram @tanahjahanam)

            “Kami sudah mengurus izin dari orang yang mengaku dari tempat Grand (Theater) Senen. Izin sudah diberikan, tapi ternyata izin tersebut dibatalkan. Kami enggak tahu kenapa,” kata Joko Anwar, dilansir oleh antaranews.com.

            “Tim kami sudah survei, dibilang sudah oke. Tapi, pagi tadi dibilang dia tidak bisa berikan izin karena orang yang pimpinannya tidak berikan izin,” lanjutnya.

            Selain karena gaya promosi film Joko Anwar yang ‘nyentrik’, ia juga bermaksud ingin membangun gerakan revitalisasi gedung-gedung bioskop tua. Joko menilai gedung bioskop yang terbengkalai sebagian besar berlokasi strategis dan mudah diakses.

            “Itu gerakan mendesak revitalisasi gedung bioskop tua di Indonesia. Kami mulai di Jakarta untuk mengkomunikasikan kepada pemerintah bahwa kita butuh banyak gedung bioskop yang mudah diakses masyarakat,” ujar Joko Anwar.

            “Letaknya di sisi jalan tidak masuk ke gedung lain. Tidak masuk ke mal. Jika itu bisa diakses dengan gampang, bisa berfungsi kembali, tentunya minat penonton untuk ke bioskop juga akan lebih gampang tersalurkan,” tutupnya.


Penulis            : Kinanthi Larasati

Post a Comment

0 Comments